[Opini] “Mending Kapasitas daripada Agama”, ujar Netizen


oleh Rifdatun Nafi’ah

Aku sedang gregetan wgwgwg.
Gara-garanya, aku tu kan berhari-hari ini ngendok di rumah karena sakit, nah kerjaanku tuh bacain artikel-artikel di medsos dan liat-liat komentar netijen. Di begitu banyak artikel politik, aku menemukan banyak sekali komentar yang intinya adalah “makanya jangan pilih pemimpin berdasarkan agamanya. Yang penting itu kapabilitasnya. Agamanya ga penting. Tuhkan, mana nih yg bilang milih pemimpin karena agama? Kalo udah gini aja bilangnya jangan salahkan agamanya.”

Hmmmm😂 aku sebagai anak baru hijrah merasa tersinggung dong. Merasa berhak juga buat komentar, melalui tulisanku ngahaha

Jadi seperti ini gaes, logika sederhananya.
Kamu milih pemimpin yg shalih, yg dekat dengan Allah, seharusnya itu kan jadi sebuah jaminan buatmu kalau dia ga akan menzhalimi kamu bukan? Sama seperti kamu memilih pengemudi yang berlisensi untuk mengantarmu ke bandara, misalnya. Seharusnya lisensi pengemudi itu jadi jaminan buatmu kalau pengemudi itu akan antar kamu dengan sehat selamat aman damai sentosa sampai di tujuan bukan?

Bukan berarti pemimpin yg tidak shalih sudah pasti akan menzhalimi rakyatnya. Sama seperti pengemudi tidak berlisensi yg sudah pasti akan mencelakakan penumpangnya.

Memilih pemimpin shalih dan pengemudi berlisensi adalah salah satu “cara aman” kita untuk menyelamatkan diri kita dari kezhaliman dan ketidakamanan. Sesederhana itu. Masalah ternyata kedepannya pemimpin shalih itu tidak amanah dan malah menzhalimi rakyatnya, masalah pengemudi berlisensi itu ugal-ugalan dan malah mencelakakan penumpangnya, itu sudah urusan apa? Iya betul, pintar, TAKDIR. itu namanya takdir, saudara saudariku yg budiman.

Dan mengenai takdir, tugas kita adalah apaaa? Ya ya ya betuuulll!!! Berusaha untuk mencapai takdir yang baik2 saja, takdir yang menyenangkan kita, membahagiakan kita. Tapi kan kita semua juga ngerti, masalah akhir dari usaha kita itu nanti urusannya udah urusan langit. Makhluk bumi unyu unyu kek kita cuma bisa apaaa? Iyaaa betuuulll! Menjalani sambil bersyukuuuurrrrrr.

Leave a comment